Belilah Meski Tak Butuh

Aku Bukan Pengemis, Aku terus Berjualan Meski Tak Muda Lagi


Nenek yang berpakaian sederhana, mengenakan baju kotak yang sudah kusam melujur setengah lengan dan sebuah jilbab alakadarnya untuk melindungi dari terik matahari di pinggir SPBU Kota Surabaya.
di usian yang sudah sangat tua, ia tetap berjualan. makanan yang di jualnya hanya satu, kacang rebus. Banyak sekali bis, truk, motor dan orang yang berlalu lalang di depannya. tapi tidak ada satupun orang yang menghampiri, menawar bahkan membeli kacang rebusnya.

Saya yang kebetulan berhenti sejenak untuk mengisi bensin di SPBU terkagung melihat perjuangan seorang nenek ini. saya pun berhenti sebentar untuk membeli dagangannya.

Saya   : Kacange pintenan Mbah?
Nenek : Sak cepuk 3000 mas, (dengan sedikit malu)
Saya   : Kulo tumbas 5000 mbah
Nenek : (dengan cekatnya nenek itu mengemas ke kresek biru)  niki mas. sampean tumbas 5000      angsal 2 cepuk, niki kulo tambahi.
Saya   : Katah sanget mbah tambahane. pun kulo tumbas 10000. mboten sah di tambah.
Nenek : (dengan cekatnya nenek itu menambah bukusan kresek tanpa di ukur)
Saya   : Kekataen mbah (dengan sedikit heran)
Nenek : Pun mas, matur suwun.sampean beto(dengan sedikit malu menutup wajahnya yang sudah menua).

Saya pun melanjutkan perjalan saya dari Surabaya ke Gresik. di jalan saya coba merenung.
Alangkah bahagianya nenek tersebut bila saya beli semua dagangannya.

Jika seandainya nenek penjual kacang rebus itu menjual kacangnya seharga 3000 per cepuk. berapa untungnya.? belum terpotong biaya perebusan. keringan yang harus di keluarkan. bagaimana nenek tersebut menghidupi dirinya, keluarganya. anak dan cucu. kalau dagangannya tidak laku karena musim hujan.?

Sahabatku....
Belilah Meski Tak Butuh.
Membeli yang tidak kita butuhkan, melebihkan dari harga yang ditawarkan, atau memberi sesuatu kepada mereka ditengah kerasnya perjuangan hidup tapi mereka tetap bertahan untuk tidak meminta-minta. Maka pada akhirnya kitalah yang paling berbahagia, karena ketika kita membeli dagangannya saja, mereka begitu tulus untuk mendoakan kita.

Sahabatku...
Mereka bukan mengemis yang meminta minta, mereka berdagang dengan usaha, meski usia tak muda lagi.

Previous
Next Post »
Comments
0 Comments
Thanks for your comment