“
… Ane Janji Akan menikahi Anti Setelah Lulus Nanti ….”
Ikhwah Fillah, kali ini bahas masalah “Akhwat Genit VS Ikhwan Prekitiw”. Buat ikhwan, maupun akhwat, afwan sebelumnya, bukan bermaksud apa-apa, hanya untuk pengingat untuk kita semua, realita sekarang sudah banyak banget ikhwan maupun akhwat seperti ini, so semoga dengan ini iman kita akan tetap terjaga dan tujuan dakwah terpenui. Sebelum bahas lebih jauh kita lihat dulu pengertian dari Ikhwan dan Akhwat itu sendiri.
Ikhwan: Saudara
laki-laki (jamak)
Akhwat: Saudara
perempuan (jamak)
Ukhty : panggilan
untuk saudari perempuan
Akhi: panggilan
untuk saudara laki
Ikhwah
fillah: saudara sekalian
Ana: saya
Afwan: maaf
Afwan: maaf
Ikhwan dan Akhwat sudah
biasa menjadi istilah seorang aktivis dakwah yang memiliki jadwal super padat
sebagai aktifis rohis, aktifis dakwah, organisatoris, rajin ikut aksi de el el.
Namun ada kalanya para ikhwan dan akhwat sering kali mengatas namakan dakwah,
mereka menjalin kebersamaan atau kedekatan dengan Bahasa Islami yang super
genit + lebay, contoh modus si Ikhwan + Akhwat.
Ikhwan: “Ana salut sama
Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras seperti itu datang rapat dgn jalan
kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak rela klo Anti sampai jatuh sakit…”
Akhwat: “Aww. Apa kabar?
Akhi, sedang ngapain nih? Sudah makan belum? Jangan sampai lupa makan ya..”
Ikhwan: “Www.
Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti SMS ^_^ . Ane sedang
memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun mempesona. Hmm… ane belum
makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat sama Anti…”
(Glodakkk… gombal semua tuh!!!)
Tak
cukup dengan itu, ikhwan pun sering TP, TP(Tebar Pesona) di depan Akhwat, dan
Akhwat pun tak mau kalah dengan Ikhwan, berikut modusnya Ikhwan.
>
Ukhti Laptop antum rusak ya. Ana bisa perbaiki laptop anti loo. “kalau Ukhty gk
keberatan, nanti laptop-nya ana bawa pulang dulu biar ana perbaiki di rumah,
instalnya cukup lama dan sekarang ana belum sempet”,(padahal modus biar dapat
melihat foto si Akhwat ^_^).
>
Kalau jalan Ikhwan mata nya suka
jelalatan, kalau ada akhwat yang melintas di depannya cantik, tinggi, langsing,
putih, hijabnya besar berucap Subhanallah.
Kalau di depannya pendek, gemuk, hitam dan hijabnya kusam + wajahnya panuan dalam
hatinya istighfar Astaghfirullah.
Dan
Akhwat pun gak kalah modus dalam menarik pandangan Ikhwan.
>Akhwat,
senang sekali bila banyak dilihat oleh para ikhwan. Maka ia pun sering tampil
di depan umum, sering mencari-cari perhatian para ikhwan, dengan memakai jilbab lebar, gamis, Warna yang
mencolok, renda-renda, atau aksesoris lain yang membuat para ikhwan menjadi
terpana untuk memandang.
>Tak
cukup dengan busana, kata-kata mesra islami yang bernada, mendayu dengan nada agak
mendesah, di tambah gaya agak kekanak-kanakan, membuat hati ikhwan pun berdetak kagum.
"Jazakalloh yach
akhi"
"Pak, jangan sampai
telat makan lho, sesungguhnya Alloh menyukai hamba-Nya yang qowi"
"Akh, besok syuro
jam 9, jangan mpe telat lhoo.."
Dan
masih banyak modus-modus Islami tapi tidak Syar’i lainnya.
Ikhwah Fillah yang di rohmati Allah, intensitas hubungan kerja dalam dakwah itu suatu
saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan
dan akhwat. Hal ini bisa jadi fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan
jenis itu fitrah manusia. Tapi meski fitrah, tetap saja ada resikonya, terutama
pada keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa
menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak dapat
mencegah adanya perasaan seperti itu, kita harus berusaha menjaga keikhlasan,
dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu telah mewujud pada
realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak ayal akan terjadi juga
gombalisasi di sini.
Semoga kita semua dijauhkan dari dosa yang demikian..
jauhi khalwat, jauhi ikhtilat, jauhi zina
Keep Syari’at In Your Heart, Your Mind And Your Life.
jauhi khalwat, jauhi ikhtilat, jauhi zina
Keep Syari’at In Your Heart, Your Mind And Your Life.